Sunday, January 17, 2016

Serangan Jakarta: Terluka meninggal di rumah sakit Indonesia


Orang Indonesia yang terluka dalam senjata dan bom serangan Kamis di Jakarta telah meninggal, membawa korban tewas delapan termasuk empat warga sipil, kata polisi.
Pejabat awalnya diyakini ada lima penyerang, tapi kemudian mengatakan satu orang diduga militan sebenarnya seorang warga sipil Free Ebook Download
Semua penyerang, termasuk dua militan dihukum sebelumnya, tewas.
Negara Islam disebut (IS) mengatakan pihaknya melakukan serangan itu.
Sedikitnya 20 orang terluka, beberapa dari mereka dalam kondisi serius.
Siapakah pria bersenjata dalam gambar?
Apa yang kita tahu tentang serangan
"Kami tidak takut 'tweet Jakarta
Sebuah generasi baru militan
Pengaruh Negara Islam di Indonesia
Salah satu militan terlihat membawa pistol dan ransel selama serangan bernama sebagai Afif Sunakim. Dia sebelumnya diberi hukuman penjara tujuh tahun untuk menghadiri sebuah kamp militan.
Yang lainnya telah diidentifikasi sebagai Dian Joni Kurniadi, M Ali, dan Ahmad bin Muhazan Saron.
Serangan dimulai dengan serangkaian ledakan bom di sebuah persimpangan di dekat pusat perbelanjaan dan kedai kopi Starbucks. Sebagai orang di dalam berlari keluar, dua orang bersenjata menunggu di luar menembaki.
Setidaknya dua militan juga menyerang pos polisi di pusat persimpangan dalam serangan bom bunuh diri aktor india kiku sharda ditangkap
Kelompok ini berencana untuk menargetkan kantor-kantor pemerintah dan asing di kota-kota lain di Indonesia, kata seorang juru bicara.Sejauh ini, 12 penangkapan telah dilakukan dan polisi juga telah menutup sedikitnya 11 situs dan akun media sosial.
Para penyerang diduga telah milik seorang fiksi IS terdiri terutama dari Indonesia dan Malaysia. Senjata mereka menggunakan datang dari Filipina, kata para pejabat.
Ratusan orang dari negara-negara di Asia Tenggara dengan populasi Muslim yang signifikan telah melakukan perjalanan ke Suriah dan Irak untuk melawan dengan kelompok.
Presiden Indonesia Joko Widodo tweeted pada hari Jumat bahwa "tidak ada tempat untuk terorisme di bumi" dan bahwa "setiap warga negara di dunia" yang dibutuhkan untuk melawannya.Indonesia telah mengalami serangan militan di masa lalu, tetapi telah relatif berhasil dalam mengendalikan ekstremisme Islam homegrown setelah serentetan serangan dalam dekade terakhir. Beberapa mematikan termasuk
Juli 2009: Tujuh orang tewas dan puluhan luka-luka ketika dua pembom bunuh diri menargetkan Marriott dan Ritz Carlton hotel di Jakarta pasangan kuat pada poker online
Oktober 2005: Serangan bunuh diri di Bali meninggalkan 23 tewas, termasuk pelaku bom
September 2004: Bom di luar Kedutaan Besar Australia di Jakarta membunuh sedikitnya sembilan orang
Agustus 2003: Bom di Jakarta Marriott Hotel membunuh 12
Oktober 2002: bom Bali membunuh 202, termasuk 88 warga Australia
Desember 2000: pemboman Gereja di seluruh negeri membunuh 19

No comments:

Post a Comment